makalah-bahasa-indo-sejarah-kedudukan-dan-fungsi-pendidikan-bahasa-indonesia
Kata
pengantar
Assalamu’alaikum wr. Wb
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat
Allah swt atas kehendak-Nya kita masih diberikan kesehatan dan kesempatan.
Dengan izin-Nya pula saya dapat menyelesaikan makalah Bahasa Indonesia yg
berjudul Sejarah Kedudukan dan Fungsi Pendidikan Bahasa Indonesia.
Tak
lupa pula ucapan terima kasih kepada semua pihak, terutama dosen pengampu Mata
Kuliah Bahasa Indonesia yaitu Bapak Mursyid S.Gz., M.Si dan teman-teman yang
telah banyak membantu dalam proses pembuatan makalah ini. Saya menyadari bahwa
penyusunan makalah ini masih banyak kekuranganan yang harus diperbaiki.
Oleh sebab itu, saya meminta maaf
apabila dalam makalah ini terdapat kesalahan baik dalam informasi maupun
penulisan. Saya memohon kritik dan saran pembaca agar saya bisa menyempurnakan
karya tulis ini.Saya harap semoga makalah ini mampu memberikan manfaat bagi
para pembaca.
Wassalamu’alaikum wr. Wb
Jambi, 27 Januari 2017
Penulis
i.
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Bahasa
Indonesia adalah bahasa resmi dari Negara kita yaitu Negara kesatuan Republik
Indonesia namun walaupun sebagai bahasa resmi bahasa Indonesia sangat jarang
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dikarenakan masyarakat lebih
suka menggunakan bahasa daerah untuk berkomunikasi dengasn masyarakat lainnya.
Bahkan
adapula masyarakat yang enggan menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
sehari-hari. Seperti kita ketahui penduduk Indonesia terdiri atas beragam suku,
bangsa dan agama. Oleh sebab itu, banyak masyarakat Indonesia yang lebih nyaman
menggunakaan bahasa daerah. Bahkan adapula yang lebih senang menggunakan bahasa
inggris yang dikatakan lebih trend dan mengglobal. Padahal sebagai warga masyarakat harus
membudayakan berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
Bahasa
Indonesia sendiri merupakan bahasa yang masih kental dengan dialek melayu. Ini
dikarenakan wilayah geografis Indonesia terletak diwilayah Asia Tenggara yang notabene merupakan
penduduk keturunan melayu kuno.
Oleh
sebab itu, sudah seharusnya kita sebagai warga Negara yang baik dapat
membudayakan bahasa Indonesia sebagai bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Jika bukan kita maka siapa lagi yang
akan melestarikan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan di Negara republik
Indonesia.
1.
1.2.
Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Bagaimana
sejarah perkembangan bahasa Indonesia
2. Bagaimana
kedudukan bahasa Indonesia
3. Bagaimana
fungsi pendidikan bahasa Indonesia secara umum dan khusus
1.3.
Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah
untuk :
1. Mengetahui
sejarah perkembangan bahasa Indonesia
2. Mengetahui
kedudukan bahasa Indonesia
3. Mengetahui
fungsi pendidikan bahasa Indonesia secara umum dan khusus
2.
BAB II
ISI
2.1 SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
A. Bahasa
Indonesia sebelum kemerdekaan Bahasa
Indonesia termasuk kedalam jenis bahasa melayu yaitu bahasa Austronesia yang
berasal dari cabang bahasa sunda Sulawesi. Bahasa melayu telah digunakan
sebagai lingua-franca di daerah nusantara sejak abad peninggalan modern. Aksara
melayu pertama kali ditemukan di pesisir tenggara pulau sumatera. Bahasa melayu
digunakan kerajaan sriwijaya yang menguasai jalur perdagangan sehingga bahasa
melayu mampu menyebar dengan cepat.
Istilah melayu atau ndone berasal dari kerajaan
Melayu yang terletak di Batanghari, Jambi. Seperti diketahui bahwa bahasa
melayu dapat dipakai membantu administrasi bagi kalangan pegawai pribumi yang
dinilai lemah.
Bahasa Indonesia resmi diakui
sebagai Bahasa Persatuan Bangsa saat peristiwa Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober
1928. Bahasa Indonesia usulkan oleh Muhammad Yamin sebagai bahasa persatuan,
seorang politikus,sastrawan dan ahli sejarah.
Selanjutnya perkembangan bahasa dan
kesusastraan Indonesia banyak dipengaruhi oleh sastrawan Minangkabau seperti
Marah Rusli, Abdul Muis, Nur Sutan Iskandar, Sutan Takdir Alisyahbana, Hamka
dan Chairil Anwar. Para sastrawan tersebut banyak mengisi dan menambah perbendaharaan kata, sitaksis maupun
morfologi bahasa Indonesia.
Bahasa melayu menyebar ke pelosok
Nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama Islam di wilayah Nusantara, serta
makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya karena bahasa Melayu mudah
di terima oleh masyarakat Nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau,
antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan. Perkembangan
bahasa Melayu di wilayah Nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa
persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia, oleh karena itu para pemuda
indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat
bahasa Melayu menjadi bahasa indonesia menjadi bahasa persatuan untuk seluruh
bangsa indonesia. (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928).
Sebenarnya
pada tahun 1901 indonesia yang dijuluki Negara hindia-belanda mengadopsi ejaan
Van Ophuijsen dan pada tahun 1904 persekutuan tanah melayu (menjadi bagian dari
Malaysia) dibawah Inggris yang mengadopsi ejaan Van Ophuysen yang diawali dari
penyusunan Kitab Logat Melayu (dimulai tahun 1896) yang di bantu oleh Nawawi
Sutan Ma’moer dan Muhammad Taib Soetan Ibrahim.Kemudian tahun 1908 pemerintah
Belanda membangun sebuah badan yang menerbitkan buku-buku bacaan yang diberi
nama Commissie voor de Volkslectuur
3.
atau
Komisi Bacaan Rakyat yang disingkat KBR. Kemudian pada tahun 1917 namanya
diubah menjadi Balai Pustaka. Balai ini menerbitkan buku-buku novel,
diantaranya berjudul Siti Nurbaya dan Salah Asuhan selain itu juga terdapat
buku penuntun bercocok tanam, penuntun kesehatan masyarakat yang sangat
membantu penyebaran bahasa Melayu di Indonesia
B. Perkembangan Bahasa Indonesia Sesudah kemerdekaan
Bahasa
Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. Pada saat itu, para pemuda dari
berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar:
1.
Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, Tanah Air
Indonesia.
2.
Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia.
3.
Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku menjunjung tinggi bahasa persatuan,
bahasa Indonesia.
Ikrar para pemuda ini di kenal dengan nama “Sumpah Pemuda”.
Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa
indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa indonesia. Pada tahun 1928 bahasa
Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional. Bahasa Indonesia di
nyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal 18 Agustus 1945,
karena pada saat itu Undang-Undang Dasar 1945 di sahkan sebagai Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 di sebutkan bahwa “Bahasa
Negara Adalah Bahasa Indonesia,(pasal 36). Proklamasi Kemerdekaan Republik
Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, telah mengukuhkan kedudukan dan fungsi
bahasa indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa
indonesia di pakai oleh berbagai lapisan masyarakat indonesia.
Peresmian
Nama Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan
bahasa persatuan bangsa indonesia. Bahasa indonesia di resmikan penggunaannya
setelah Proklamasi Kemerekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan
dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, Bahasa Indonesia berposisi
sebagi bahasa kerja. Dari sudut pandang Linguistik, bahasa indonesia adalah
salah satu dari banyak ragam bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa
Melayu-Riau dari abad ke-19.
Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat
penggunaannya sebagi bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan
berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan “Bahasa Indonesia” di
awali sejak di canangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari
kesan “Imperialisme bahasa” apabila nama bahasa Melayu tetap di gunakan.
Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa indonesia saat ini
dari varian bahasa Melayu yang di gunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya.
Hingga saat ini, bahasa indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus
menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari
bahasa daerah dan bahasa asing. Meskipun di pahami dan di tuturkan oleh lebih
dari 90% warga indonesia, bahasa indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan
penuturnya. Sebagian besar warga indonesia menggunakan salah satu dari 748
bahasa yang ada di indonesia sebagai bahasa Ibu. Penutur Bahasa indonesia kerap
kali menggunakan versi sehari-hari (kolokial) atau mencampur adukkan dengan
dialek Melayu lainnya atau bahasa Ibunya
4.
Meskipun demikian , bahasa indonesia di gunakan di gunakan
sangat luas di perguruan-perguruan. Di media massa, sastra, perangkat lunak,
surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya, sehingga dapatlah
dikatakan bahwa bahasa indonesia di gunakan oleh semua warga indonesia. Bahasa
Melayu dipakai dimana-mana diwilayah nusantara serta makin berkembang dengan dan bertambah kukuh keberadaannya.
Bahasa Melayu yang dipakai didaerah-daerah diwilayah nusantara dalam pertumbuhan
dipengaruhi oleh corak budaya daerah. Bahasa Melayu menyerap kosa kata dari
berbagai bahasa, terutama dari bahasa sanskerta, bahasa Persia, bahasa Arab,
dan bahasa-bahasa Eropa.
Bahasa Melayu pun dalam perkembangannya muncul dalam
berbagai variasi dan dialek. Perkembangan bahasa Melayu diwilayah nusantara mempengaruhi
dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan persatuan bangsa Indonesia.
Komikasi rasa persaudaraan dan persatuan bangsa Indonesia. Komunikasi antar
perkumpulan yang bangkit pada masa itu menggunakan bahasa Melayu menjadi bahasa
Indonesia, yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia dalam
sumpah pemuda 28 Oktober 1928. Untuk memperoleh bahasa nasionalnya, Bangsa
Indonesia harus berjuang dalam waktu yang cukup panjang dan penuh dengan
tantangan.
Perjuagan
demikian harus dilakukan karena adanya kesadaran bahwa di samping fungsinya
sebagai alat komunikasi tunggal, bahasa nasional sebagai salah satu ciri
cultural, yang ke dalam menunjukkan sesatuan dan keluar menyatakan perbedaan
dengan bangsa lain.
Ada
empat faktor yang menyebabkan Bahasa melayu diangkat menjadi bahasa Indonesia,
yaitu:
1. Bahasa melayu adalah merupakan Lingua
Franca di Indonesia, bahasa perhubungan dan bahasa perdagangan.
2.
Sistem bahasa melayu sederhana, mudah di pelajari karena dalam bahasa melayu
tidak di kenal tingkatan bahasa (bahasa kasar dan bahasa halus).
3.
Suku Jawa, Suku Sunda, dan Suku2 yang lainnya dengan sukarela menerima bahasa
melayu menjadi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional.
4.
Bahasa melayu mempunyai kesanggupan untuk di pakai sebagai bahasa kebudayaan
dalam arti yang luas.
Selajutnya
ditahun 2008 dicanangkan sebagai tahun bahasa 2008. Kemudian sepanjang tahun
2008 diadakan kegiatan kebahasaan dan kesastraan. Puncak dari kegiatan itu
adalah peringatan 80 tahun sumpah pemuda yang diadakan kongres IX Bahasa
Indonesia pada tanggal 28 Oktober – 1 November 2008 bertempat di Jakarta.
Kongres tersebut membahas 5 hal utama yakni :
1
Bahasa Indonesia
2
Bahasa daerah
3
Penggunaan bahasa asing
4
Pengajaran bahasa dan
sastra
5
Bahasa media massa
Kongres
bahasa ini berskala internasional karena menghadirkan pembicara dari dalam dan
luar negri. Para pakar bahasa dan sastra yang selama ini telah melakukan
penelitian dan mengembangkan bahasa Indonesia di luar negeri sudah sepantasnya
diberi kesempatan untuk memaparkan pandangannya dalam kongres ini
5.
Berikut
ini merupakan peristiwa yang berperan penting dalam perkembangan bahasa
Indonesia :
1) Tahun
1908 pemerintah Hindia-Belanda mendirikan Commissie voor de Volkslectuur
melalui Surat Ketetapan Gubernemen tanggal 14 September 1908 yang bertugas
mengumpulkan dan membukukan cerita-cerita rakyat atau dongeng yang tersebar
dikalangan rakyat, serta menerbitkannya dalam bahasa Melayu setalah diubah dan disempurnakan.
Kemudian tahun 1917 diubah menjadi Balai Pustaka.
2) Tanggal
16 Juni 1927 Jahja Datoek Kajo menggunakan bahasa Indonesia dalam pidatonya.
Hal ini untuk pertama kalinya dalaam ndone Volksraad, seseorang berpidato
menggunakan bahasa Indonesia.
3) Tahun
1993 terbit majalah Pujangga Baru yang diasuh oleh Sutan Takdir Alysyahbana,
Amir Hamzah dan Armijn Pane. Majalah ini diasuh oleh sastrawan yang banyak ndone
sumbangan terhadap perkembangan bahasa dan sastradi Indonesia. Pada masa ini
bahasa yang digunakan masyarakat tidak lagi terdapat batasan-batasan seperti
masa Balai Pustaka.
4) Tahun
1983 dalam rangka memperingati sepuluh tahunSumpah Pemuda diselenggarakan kongres
bahasa Indonesia I di solo,jawa tengah. Kongres ini dihadiri oleh bahasawan dan
budayawan terkenal seperti Prof. Dr. Hoesein Djajadiningrat, Prof. Dr.
Poerbatjaraka dan Ki Hajar Dewantara. Dalam proses tersebut dihasilkan
keputusan diantaranya : mengganti ejaan
van Ophusyen, mendirikan Insititut Bahasa Indonesia sebagai bahasa
pengantar dalam Badan Perwakilan.
5) Pada
tanggal 18 Agustus 1945 bahasa Indonesia secara resmi dikatakan sebagai bahasa
pengantar di lembaga pendidikan .
6.
2.2. FUNGSI PENDIDIKAN BAHASA SECARA UMUM DAN KHUSUS
A.
Secara Umum
Fungsi
utama bahasa adalah sebagai alat berkomunikasi dan sarana untuk menyampaikan
informasi (fungsi informative) tetapi pada dasarnya bahasa lebih dari sekedar
alat untuk menyampaikan informasi, mengutarakan fikiran perasaan maupun gagasan
tetapi juga berfungsi sebagai :
a.) Untuk
tujuan praktis : mengadakan hubungan pergaulan antar individu dalam kehidupan
sehari-hari
b.) Untuk
tujuan artistic : agar manusia dapat menggunakan bahasa dengan seindah-indahnya
guna pemuasan rasa estetis manusia.
c.) Kunci
untuk mempelajari pengetahuan-pengetahuan lain diluar kebahasaan
d.) Sebagai
bekal untuk mempelajari naskah-naskah tua guna menganalisis latar belakang
sejarah manusia, selama kebudayaan dan adat istiadat, serta perkembangan bahasa
itu sendiri (fungsi fisiologis)
B.
Secara Khusus
Fungsi
bahasa secara khusus bagi masyarakat adalah sebagai berikut :
a.) Sarana
komunikasi antara anggota masyarakat, fungsi tersebut tampak dalam berbagai
bidang lingkungan, tingkatan dan kepentingan yang beraneka ragam. Contohnya
komunikasi dalam bidang ilmiah, bisnis, social dan budaya.
b.) Sarana
integrasi dan adaptasi, dengan bahasa orang dapat menyatakan hidup bersama
dalam suatu ikatan. Misalnya : integritas kerja, dalamsebuah institusi, integritas
karyawan dalam suatu departemen, integritas keluarga serta integritas berbangsa
dan bernegara.
c.) Sarana
social, berfungsi untuk mengendalikan komunikasi antar individu agar bisa saling
memahami satu sama lainnya. Masing-masing individu dapat mengamati ucapan,
perilaku, dan ndone-simbol lain yang menunjukan arah komunikasi.
d.) Sarana
ekspresi diri, hal ini dapat dilakukan dari tingkat yang paling sederhana
sampai yang paling kompleks atau tinkat kesulitan yang sangat tinggi.
7.
2.3 KEDUDUKAN
BAHASA INDONESIA
Bahasa
Indonesia mempunyai kedudukan yang amat penting yang tercantum dalam ;
-
Ikrar ketiga Sumpah
Pemuda 1928 dengan bunyi, “Kami putra dan ndone Indonesia menjunjung tinggi
bahasa persatuan, bahasa Indonesia”
-
Undang-undang dasar ri
1945 Bab XV (Bendera,bahasa dan lambing nwgara serta lagu kebangsaan) pasal 36 menyatakan bahwa “bangsa Negara
ialah Bahasa Indonesia.
Dengan
begitu dapat diketahui bahwa kedudukan bahasa Indonesia adalah sebagai :
1. Sebagai
bahasa persatuan atau bahasa nasional
Hal
ini tercantum dalam isi sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 bahwa bahasa
Indonesia berfungsi sebagai bahasa persatuan atau bahasa nasional.
Bahasa
Indonesia memiliki kedudukan sebagai bahasa nasional, diantaranya yaitu :
a.) Lambang
identitas nasional, bahasaindonesia meupakan jati diri bangsa Indonesia, selain
bendera merah putih dan lambanggaruda pancasila.
b.) Alat
perhubungan, halini dikarenakn bangsa indosia yang terkenal akan ragam suku dan
bahasa sehingga bahasa Indonesia mampu menjadi alat perhubungan dalam
berkomunikasi antar masyarakat yang berbeda bahasa.
c.) Lambang kebanggan terhadap bangsa, bahasa
Indonesia mencerminkan nilai luhur yang mendasari perilaku bangsa Indonesia.
2. Sebagai
bahasa Negara
Maksudnya
yaitu bahasa Negara adalah bahasa primer yang baku yang seringkali digunakan
dalam kesempatan normal.
Bahasa
Indonesia memiliki kedudukan sebagai bahasa Negara diantaranya yaitu :
a.) Alat
pengantar dunia pendidikan, hal ini dibuktikan dengan pemakaian bahasa
Indonesia sebagai bahsa pengantar di lembaga pendidikan dari taman kanak-kanak ,
maka materi pelajaran yang terbentuk media cetak juga harus berbahasa ndonesia.
Hal ini dilakuakn dengan cara menerjemahkan buku-buku yang berbahasa asing atau
menyusunya sendiri.
b.) Bahasa
penghubung, tingkat nasional, hal ini dibuktikan dengan digunakannya bahasa
Indonesia dalam hubungan antar badan
pemerintah dan penyebarluasan informasi kepada masyarakat. Tujuannya agar
masyarakat mampu menerima dengan baik dan tepat terhadap isi atau pesan yang disampaikan.
8.
c.) Pengembangan
kebudayaan nasional, ilmu dam teknologi, hal ini dibuktikan dengan penyebarab
ilmu pengetahuan dan teknologi baik melalui buku pelajaran , buku popular,
majalah ilmiah maupun media cetak lainnya.
d.) Bahasa
resmi kenegaraan, hal ini dibuktikan dengan digunakannya bahasa Indonesia dalam
naskah proklamasi kemerdekaan RI 1945. Mulai saat itu dipakailah bahasa Indonesia dalam upacara,
peristiwa maupun kegiatan kenegaraan dalam bentuk lisan maupun tulisan.
9.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi di
Negara Indonesia. Bahasa ini berasal dari bahasa melayu yang termasuk kedalam
rumpun bahasa Austronesia.. Sebelum kemerdekaan bahasa melayu digunakan di
kerajaan sriwijaya dan kerajaan melayu di jambi. Setela itu bahasa ini menyebar
dengan cepat dan meluas bersamaan dengan penyebaran agama islam di Nusantara.
Bahasa Indonesia menjadi bahasa yang di
gunakan di Indonesia setelah terjadinya
peristiwa sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 yang tertulis dalam ikrar
sumpah pemuda ketiga yang berbunyi “kami putra dan putrid Indonesia menjunjung
tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia”. Pada tanggal 17 agustus 1945
bertepatan dengan tanggal kemerdekaan RI bahasa Indonesia di resmikan kembali
sebagai bahasa nasinonal yang digunakan
dalam segala bidang kehidupan terutama sebagai bahasa pengantar dalam
bidang pendidikan.
Kedudukan bahasa Indonesia adalah
sebagai berikut :
1. Sebagai
bahasa persatuan (bahasa Nasional)
2. Sebagai
bahasa Negara
Fungsi pendidikan bahasa Indonesia
diantaranya yaitu :
1. Sarana
komunikasi
2. Sarana
integrasi
3. Sarana
sosial
4. Sarana
ekspresi
SARAN
Sabagai warga negara yang baik sudah
seharusnya kita mencintai bahasa Indonesia dan menerapkannya dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Walaupun kita memiliki banyak ragam bahasa daerah
tetapi kita tidak boleh melupakan dan menganggap remeh bahasa Indonesia yang
merupakan bahasa resmi Negara kita.
10.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …….………………...………………………………………….......... i
DAFTAR ISI
………………………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN
…………....………………………………………...……………. 1
1.1 Latar
belakang …….……………………………………………………...…........
1
1.2 Rumusan
masalah ………………………………………………………...…........
2
1.3 Tujuan
……...………………………………………………………...……...…....
2
BAB II ISI ……………………………………………………………………...…..…..…… 3
2.1 Sejarah
perkembangan bahasa Indonesia ……………………...……………..….. 3
2.2 Fungsi
pendididkan bahasa secara umum dan khusus ………….……………...... 7
2.3 Kedudukan
bahasa Indonesia ………………………………….……………........
8
BAB III PENUTUP
……………………………………..………………………………....... 10
Kesimpulan
………………………………………………………………………….. 10
Saran
………………………………………………………………………………… 10
DAFTAR PUSTAKA
……………………………………………….………………………. 11
ii
DAFTAR PUSTAKA
http://blog-kuliah.blogspot.com/2012/12/fungsi-bahasa-indonesia.html (diakes pada tanggal 26 januari 2017)
http://nurulhidayatullah.wordpress.com/2013/12/15/tentang-sejarah-kedudukan-dan-fungsi-bahasa-indonesia/
(diakses pada tanggal 27 Januari 2017)
http://materi-mata-kuliah..blogspot.co.id/2014/09/makalah-sejarah-kedudukan-dan-fungsi-bahasa-indonesia.html?m=1
(diakses pada tanggal 27 Januari 2017)
11.
MAKALAH BAHASA INDONESIA
SEJARAH KEDUDUKAN DAN FUNGSI PENDIDIKAN BAHASA
INDONESIA

DOSEN PENGAMPU :
MURSYID,
S.Gz., M.Si
DISUSUN OLEH :
HALIMAH TUN SADIAH
J1A116002
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
Komentar
Posting Komentar