makalah-bahasa-indo-sejarah-kedudukan-dan-fungsi-pendidikan-bahasa-indonesia

Kata pengantar
Assalamu’alaikum wr. Wb
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah swt atas kehendak-Nya kita masih diberikan kesehatan dan kesempatan. Dengan izin-Nya pula saya dapat menyelesaikan makalah Bahasa Indonesia yg berjudul Sejarah Kedudukan dan Fungsi Pendidikan Bahasa Indonesia.
Tak lupa pula ucapan terima kasih kepada semua pihak, terutama dosen pengampu Mata Kuliah Bahasa Indonesia yaitu Bapak Mursyid S.Gz., M.Si dan teman-teman yang telah banyak membantu dalam proses pembuatan makalah ini. Saya menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih banyak kekuranganan yang harus diperbaiki.
Oleh sebab itu, saya meminta maaf apabila dalam makalah ini terdapat kesalahan baik dalam informasi maupun penulisan. Saya memohon kritik dan saran pembaca agar saya bisa menyempurnakan karya tulis ini.Saya harap semoga makalah ini mampu memberikan manfaat bagi para pembaca.
Wassalamu’alaikum wr. Wb


Jambi, 27 Januari 2017

Penulis








i.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Latar belakang
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi dari Negara kita yaitu Negara kesatuan Republik Indonesia namun walaupun sebagai bahasa resmi bahasa Indonesia sangat jarang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dikarenakan masyarakat lebih suka menggunakan bahasa daerah untuk berkomunikasi dengasn masyarakat lainnya.
Bahkan adapula masyarakat yang enggan menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari. Seperti kita ketahui penduduk Indonesia terdiri atas beragam suku, bangsa dan agama. Oleh sebab itu, banyak masyarakat Indonesia yang lebih nyaman menggunakaan bahasa daerah. Bahkan adapula yang lebih senang menggunakan bahasa inggris yang dikatakan lebih trend dan mengglobal.  Padahal sebagai warga masyarakat harus membudayakan berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
Bahasa Indonesia sendiri merupakan bahasa yang masih kental dengan dialek melayu. Ini dikarenakan wilayah geografis Indonesia terletak diwilayah  Asia Tenggara yang notabene merupakan penduduk keturunan melayu kuno.
Oleh sebab itu, sudah seharusnya kita sebagai warga Negara yang baik dapat membudayakan bahasa Indonesia sebagai bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Jika bukan kita maka siapa lagi yang akan melestarikan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan di Negara republik Indonesia.








1.
1.2. Rumusan  Masalah
Adapun rumusan  masalah dalam makalah ini adalah :
1.      Bagaimana sejarah perkembangan bahasa Indonesia
2.      Bagaimana kedudukan bahasa Indonesia
3.      Bagaimana fungsi pendidikan bahasa Indonesia secara umum dan khusus
1.3. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk :
1.      Mengetahui sejarah perkembangan bahasa Indonesia
2.      Mengetahui kedudukan bahasa Indonesia
3.      Mengetahui fungsi pendidikan bahasa Indonesia secara umum dan khusus















2.
BAB II
ISI
2.1 SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
A.  Bahasa Indonesia sebelum kemerdekaan                                                                                 Bahasa Indonesia termasuk kedalam jenis bahasa melayu yaitu bahasa Austronesia yang berasal dari cabang bahasa sunda Sulawesi. Bahasa melayu telah digunakan sebagai lingua-franca di daerah nusantara sejak abad peninggalan modern. Aksara melayu pertama kali ditemukan di pesisir tenggara pulau sumatera. Bahasa melayu digunakan kerajaan sriwijaya yang menguasai jalur perdagangan sehingga bahasa melayu mampu menyebar dengan cepat.
            Istilah  melayu atau ndone berasal dari kerajaan Melayu yang terletak di Batanghari, Jambi. Seperti diketahui bahwa bahasa melayu dapat dipakai membantu administrasi bagi kalangan pegawai pribumi yang dinilai lemah.
            Bahasa Indonesia resmi diakui sebagai Bahasa Persatuan Bangsa saat peristiwa Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Bahasa Indonesia usulkan oleh Muhammad Yamin sebagai bahasa persatuan, seorang politikus,sastrawan dan ahli sejarah.
            Selanjutnya perkembangan bahasa dan kesusastraan Indonesia banyak dipengaruhi oleh sastrawan Minangkabau seperti Marah Rusli, Abdul Muis, Nur Sutan Iskandar, Sutan Takdir Alisyahbana, Hamka dan Chairil Anwar. Para sastrawan tersebut banyak mengisi dan menambah  perbendaharaan kata, sitaksis maupun morfologi bahasa Indonesia.
            Bahasa melayu menyebar ke pelosok Nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama Islam di wilayah Nusantara, serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya karena bahasa Melayu mudah di terima oleh masyarakat Nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan. Perkembangan bahasa Melayu di wilayah Nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia, oleh karena itu para pemuda indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa indonesia menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa indonesia. (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928).
Sebenarnya pada tahun 1901 indonesia yang dijuluki Negara hindia-belanda mengadopsi ejaan Van Ophuijsen dan pada tahun 1904 persekutuan tanah melayu (menjadi bagian dari Malaysia) dibawah Inggris yang mengadopsi ejaan Van Ophuysen yang diawali dari penyusunan Kitab Logat Melayu (dimulai tahun 1896) yang di bantu oleh Nawawi Sutan Ma’moer dan Muhammad Taib Soetan Ibrahim.Kemudian tahun 1908 pemerintah Belanda membangun sebuah badan yang menerbitkan buku-buku bacaan yang diberi nama Commissie voor de Volkslectuur
3.
atau Komisi Bacaan Rakyat yang disingkat KBR. Kemudian pada tahun 1917 namanya diubah menjadi Balai Pustaka. Balai ini menerbitkan buku-buku novel, diantaranya berjudul Siti Nurbaya dan Salah Asuhan selain itu juga terdapat buku penuntun bercocok tanam, penuntun kesehatan masyarakat yang sangat membantu penyebaran bahasa Melayu di Indonesia
B.  Perkembangan Bahasa Indonesia Sesudah kemerdekaan
Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. Pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar:
1.      Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, Tanah Air Indonesia.
2.      Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia.
3.      Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Ikrar para pemuda ini di kenal dengan nama “Sumpah Pemuda”. Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional. Bahasa Indonesia di nyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang-Undang Dasar 1945 di sahkan sebagai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 di sebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia,(pasal 36). Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, telah mengukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa indonesia di pakai oleh berbagai lapisan masyarakat indonesia.

Peresmian Nama Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa indonesia. Bahasa indonesia di resmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, Bahasa Indonesia berposisi sebagi bahasa kerja. Dari sudut pandang Linguistik, bahasa indonesia adalah salah satu dari banyak ragam bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu-Riau dari abad ke-19.
Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaannya sebagi bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan “Bahasa Indonesia” di awali sejak di canangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan “Imperialisme bahasa” apabila nama bahasa Melayu tetap di gunakan.
Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang di gunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, bahasa indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing. Meskipun di pahami dan di tuturkan oleh lebih dari 90% warga indonesia, bahasa indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di indonesia sebagai bahasa Ibu. Penutur Bahasa indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari (kolokial) atau mencampur adukkan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa Ibunya

4.
Meskipun demikian , bahasa indonesia di gunakan di gunakan sangat luas di perguruan-perguruan. Di media massa, sastra, perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya, sehingga dapatlah dikatakan bahwa bahasa indonesia di gunakan oleh semua warga indonesia. Bahasa Melayu dipakai dimana-mana diwilayah nusantara serta makin berkembang  dengan dan bertambah kukuh keberadaannya. Bahasa Melayu yang dipakai didaerah-daerah  diwilayah nusantara dalam pertumbuhan dipengaruhi oleh corak budaya daerah. Bahasa Melayu menyerap kosa kata dari berbagai bahasa, terutama dari bahasa sanskerta, bahasa Persia, bahasa Arab, dan bahasa-bahasa Eropa.
Bahasa Melayu pun dalam perkembangannya muncul dalam berbagai variasi dan dialek. Perkembangan bahasa Melayu diwilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan persatuan bangsa Indonesia. Komikasi rasa persaudaraan dan persatuan bangsa Indonesia. Komunikasi antar perkumpulan yang bangkit pada masa itu menggunakan bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia, yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia dalam sumpah pemuda 28 Oktober 1928. Untuk memperoleh bahasa nasionalnya, Bangsa Indonesia harus berjuang dalam waktu yang cukup panjang dan penuh dengan tantangan.
Perjuagan demikian harus dilakukan karena adanya kesadaran bahwa di samping fungsinya sebagai alat komunikasi tunggal, bahasa nasional sebagai salah satu ciri cultural, yang ke dalam menunjukkan sesatuan dan keluar menyatakan perbedaan dengan bangsa lain.
Ada empat faktor yang menyebabkan Bahasa melayu diangkat menjadi bahasa Indonesia, yaitu:
1.       Bahasa melayu adalah merupakan Lingua Franca di Indonesia, bahasa perhubungan dan bahasa perdagangan.
2.      Sistem bahasa melayu sederhana, mudah di pelajari karena dalam bahasa melayu tidak di kenal tingkatan bahasa (bahasa kasar dan bahasa halus).
3.      Suku Jawa, Suku Sunda, dan Suku2 yang lainnya dengan sukarela menerima bahasa melayu menjadi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional.
4.      Bahasa melayu mempunyai kesanggupan untuk di pakai sebagai bahasa kebudayaan dalam arti yang luas.
Selajutnya ditahun 2008 dicanangkan sebagai tahun bahasa 2008. Kemudian sepanjang tahun 2008 diadakan kegiatan kebahasaan dan kesastraan. Puncak dari kegiatan itu adalah peringatan 80 tahun sumpah pemuda yang diadakan kongres IX Bahasa Indonesia pada tanggal 28 Oktober – 1 November 2008 bertempat di Jakarta. Kongres tersebut membahas 5 hal utama yakni :
1        Bahasa Indonesia
2        Bahasa daerah
3        Penggunaan bahasa asing
4        Pengajaran bahasa dan sastra
5        Bahasa media massa
Kongres bahasa ini berskala internasional karena menghadirkan pembicara dari dalam dan luar negri. Para pakar bahasa dan sastra yang selama ini telah melakukan penelitian dan mengembangkan bahasa Indonesia di luar negeri sudah sepantasnya diberi kesempatan untuk memaparkan pandangannya dalam kongres ini
5.
Berikut ini merupakan peristiwa yang berperan penting dalam perkembangan bahasa
 Indonesia :
1)      Tahun 1908 pemerintah Hindia-Belanda mendirikan Commissie voor de Volkslectuur melalui Surat Ketetapan Gubernemen tanggal 14 September 1908 yang bertugas mengumpulkan dan membukukan cerita-cerita rakyat atau dongeng yang tersebar dikalangan rakyat, serta menerbitkannya dalam bahasa Melayu setalah diubah dan disempurnakan. Kemudian tahun 1917 diubah menjadi Balai Pustaka.
2)      Tanggal 16 Juni 1927 Jahja Datoek Kajo menggunakan bahasa Indonesia dalam pidatonya. Hal ini untuk pertama kalinya dalaam ndone Volksraad, seseorang berpidato menggunakan bahasa Indonesia.
3)      Tahun 1993 terbit majalah Pujangga Baru yang diasuh oleh Sutan Takdir Alysyahbana, Amir Hamzah dan Armijn Pane. Majalah ini diasuh oleh sastrawan yang banyak ndone sumbangan terhadap perkembangan bahasa dan sastradi Indonesia. Pada masa ini bahasa yang digunakan masyarakat tidak lagi terdapat batasan-batasan seperti masa Balai Pustaka.
4)      Tahun 1983 dalam rangka memperingati sepuluh tahunSumpah Pemuda diselenggarakan kongres bahasa Indonesia I di solo,jawa tengah. Kongres ini dihadiri oleh bahasawan dan budayawan terkenal seperti Prof. Dr. Hoesein Djajadiningrat, Prof. Dr. Poerbatjaraka dan Ki Hajar Dewantara. Dalam proses tersebut dihasilkan keputusan diantaranya : mengganti ejaan  van Ophusyen, mendirikan Insititut Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam Badan Perwakilan.
5)      Pada tanggal 18 Agustus 1945 bahasa Indonesia secara resmi dikatakan sebagai bahasa pengantar di lembaga pendidikan .









6.
2.2. FUNGSI PENDIDIKAN BAHASA SECARA UMUM DAN KHUSUS
A. Secara Umum
Fungsi utama bahasa adalah sebagai alat berkomunikasi dan sarana untuk menyampaikan informasi (fungsi informative) tetapi pada dasarnya bahasa lebih dari sekedar alat untuk menyampaikan informasi, mengutarakan fikiran perasaan maupun gagasan tetapi juga berfungsi sebagai :
a.)    Untuk tujuan praktis : mengadakan hubungan pergaulan antar individu dalam kehidupan sehari-hari
b.)    Untuk tujuan artistic : agar manusia dapat menggunakan bahasa dengan seindah-indahnya guna pemuasan rasa estetis manusia.
c.)    Kunci untuk mempelajari pengetahuan-pengetahuan lain diluar kebahasaan
d.)   Sebagai bekal untuk mempelajari naskah-naskah tua guna menganalisis latar belakang sejarah manusia, selama kebudayaan dan adat istiadat, serta perkembangan bahasa itu sendiri (fungsi fisiologis)
B. Secara Khusus
Fungsi bahasa secara khusus bagi masyarakat adalah sebagai berikut :
a.)    Sarana komunikasi antara anggota masyarakat, fungsi tersebut tampak dalam berbagai bidang lingkungan, tingkatan dan kepentingan yang beraneka ragam. Contohnya komunikasi dalam bidang ilmiah, bisnis, social dan budaya.
b.)    Sarana integrasi dan adaptasi, dengan bahasa orang dapat menyatakan hidup bersama dalam suatu ikatan. Misalnya : integritas kerja, dalamsebuah institusi, integritas karyawan dalam suatu departemen, integritas keluarga serta integritas berbangsa dan bernegara.
c.)    Sarana social, berfungsi untuk mengendalikan komunikasi antar individu agar bisa saling memahami satu sama lainnya. Masing-masing individu dapat mengamati ucapan, perilaku, dan ndone-simbol lain yang menunjukan arah komunikasi.
d.)   Sarana ekspresi diri, hal ini dapat dilakukan dari tingkat yang paling sederhana sampai yang paling kompleks atau tinkat kesulitan yang sangat tinggi.                                                                                                                                                                                       



7.
2.3  KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA
Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang amat penting yang tercantum dalam ;
-          Ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 dengan bunyi, “Kami putra dan ndone Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia”
-          Undang-undang dasar ri 1945 Bab XV (Bendera,bahasa dan lambing nwgara serta lagu kebangsaan)  pasal 36 menyatakan bahwa “bangsa Negara ialah Bahasa Indonesia.
Dengan begitu dapat diketahui bahwa kedudukan bahasa Indonesia adalah sebagai :
1.      Sebagai bahasa persatuan atau bahasa nasional
Hal ini tercantum dalam isi sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 bahwa bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa persatuan atau bahasa nasional.
Bahasa Indonesia memiliki kedudukan sebagai bahasa nasional, diantaranya yaitu :
a.)    Lambang identitas nasional, bahasaindonesia meupakan jati diri bangsa Indonesia, selain bendera merah putih dan lambanggaruda pancasila.
b.)    Alat perhubungan, halini dikarenakn bangsa indosia yang terkenal akan ragam suku dan bahasa sehingga bahasa Indonesia mampu menjadi alat perhubungan dalam berkomunikasi antar masyarakat yang berbeda bahasa.
c.)     Lambang kebanggan terhadap bangsa, bahasa Indonesia mencerminkan nilai luhur yang mendasari perilaku bangsa Indonesia.
2.      Sebagai bahasa Negara
Maksudnya yaitu bahasa Negara adalah bahasa primer yang baku yang seringkali digunakan dalam kesempatan normal.
Bahasa Indonesia memiliki kedudukan sebagai bahasa Negara diantaranya yaitu :
a.)    Alat pengantar dunia pendidikan, hal ini dibuktikan dengan pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahsa pengantar di lembaga pendidikan dari taman kanak-kanak , maka materi pelajaran yang terbentuk media cetak juga harus berbahasa ndonesia. Hal ini dilakuakn dengan cara menerjemahkan buku-buku yang berbahasa asing atau menyusunya sendiri.
b.)    Bahasa penghubung, tingkat nasional, hal ini dibuktikan dengan digunakannya bahasa Indonesia dalam hubungan  antar badan pemerintah dan penyebarluasan informasi kepada masyarakat. Tujuannya agar masyarakat mampu menerima dengan baik dan tepat terhadap isi atau pesan yang disampaikan.

8.
c.)    Pengembangan kebudayaan nasional, ilmu dam teknologi, hal ini dibuktikan dengan penyebarab ilmu pengetahuan dan teknologi baik melalui buku pelajaran , buku popular, majalah ilmiah maupun media cetak lainnya.

d.)   Bahasa resmi kenegaraan, hal ini dibuktikan dengan digunakannya bahasa Indonesia dalam naskah proklamasi kemerdekaan RI 1945. Mulai saat itu dipakailah bahasa Indonesia  dalam  upacara, peristiwa maupun kegiatan kenegaraan dalam bentuk lisan maupun tulisan.



















9.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi di Negara Indonesia. Bahasa ini berasal dari bahasa melayu yang termasuk kedalam rumpun bahasa Austronesia.. Sebelum kemerdekaan bahasa melayu digunakan di kerajaan sriwijaya dan kerajaan melayu di jambi. Setela itu bahasa ini menyebar dengan cepat dan meluas bersamaan dengan penyebaran agama islam di Nusantara.
Bahasa Indonesia menjadi bahasa yang di gunakan di  Indonesia setelah terjadinya peristiwa sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 yang tertulis dalam ikrar sumpah pemuda ketiga yang berbunyi “kami putra dan putrid Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia”. Pada tanggal 17 agustus 1945 bertepatan dengan tanggal kemerdekaan RI bahasa Indonesia di resmikan kembali sebagai bahasa nasinonal yang digunakan  dalam segala bidang kehidupan terutama sebagai bahasa pengantar dalam bidang pendidikan.
Kedudukan bahasa Indonesia adalah sebagai berikut :
1.      Sebagai bahasa persatuan (bahasa Nasional)
2.      Sebagai bahasa Negara
Fungsi pendidikan bahasa Indonesia diantaranya yaitu :
1.      Sarana komunikasi
2.      Sarana integrasi
3.      Sarana sosial
4.      Sarana ekspresi

SARAN
Sabagai warga negara yang baik sudah seharusnya kita mencintai bahasa Indonesia dan menerapkannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Walaupun kita memiliki banyak ragam bahasa daerah tetapi kita tidak boleh melupakan dan menganggap remeh bahasa Indonesia yang merupakan bahasa resmi Negara kita.


10.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …….………………...…………………………………………..........      i
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………      ii
BAB I PENDAHULUAN …………....………………………………………...…………….     1
1.1  Latar belakang …….……………………………………………………...…........     1
1.2  Rumusan masalah ………………………………………………………...…........     2
1.3  Tujuan ……...………………………………………………………...……...…....     2
BAB II              ISI ……………………………………………………………………...…..…..……     3
2.1  Sejarah perkembangan bahasa Indonesia ……………………...……………..…..     3
2.2  Fungsi pendididkan bahasa secara umum dan khusus ………….……………......     7
2.3  Kedudukan bahasa Indonesia ………………………………….……………........     8
BAB III PENUTUP ……………………………………..……………………………….......     10
            Kesimpulan …………………………………………………………………………..     10
            Saran …………………………………………………………………………………     10
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………….……………………….     11










ii
DAFTAR PUSTAKA

http://nurulhidayatullah.wordpress.com/2013/12/15/tentang-sejarah-kedudukan-dan-fungsi-bahasa-indonesia/ (diakses pada tanggal 27 Januari 2017)
http://materi-mata-kuliah..blogspot.co.id/2014/09/makalah-sejarah-kedudukan-dan-fungsi-bahasa-indonesia.html?m=1 (diakses pada tanggal 27 Januari 2017)















11.
MAKALAH BAHASA INDONESIA
SEJARAH KEDUDUKAN DAN FUNGSI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

Description: C:\Users\hp\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\images.jpg
DOSEN PENGAMPU :
                                                          MURSYID, S.Gz., M.Si

DISUSUN OLEH :
HALIMAH TUN SADIAH
J1A116002

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS JAMBI 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

pengenceran-dan-pembuatan-larutan

praktikum-mikrobiologi-peremajaan-dan-tranfer-mikroba

praktikum-mikrobiologi-pengenceran-dan-penanaman-mikroba